Kamis, 30 Juni 2016

[Review] A Wedding After Story

0



Judul : A Wedding After Story
Pengarang : Merry Maeta Sari
Penerbit : PT Elex Media Komputindo 
Tebal : 268 Halaman
Tahun Terbit : Cetakan I, Oktober 2014
Kategori : Fiksi, Comedy/Domestic Romance
Harga : Rp.46.800,-
ISBN : 978-602-02-5069-4
Ratingku : 2/5


            Aga
HAH?! NGGAK MAU KETEMU? Aku syok. Dasar gadis aneh. Dia sendiri yang mau dijodohkan denganku, kenapa dia malah tak mau bertemu denganku? Keluargaku juga aneh, bisa-bisanya mereka menjodohkanku dengan gadis aneh itu, siapa namanya? Aira siapa? Lalu… Dia phobia kamera? Jadi aku tak akan bisa melihat fotonya terlebih dahulu. Ah... terserahlah. Aku juga terpaksa menerima perjodohan ini, karena aku akan segera menduduki salah satu kursi direksi di usiaku yang telah mencapai kepala tiga.
Aira
Apa tadi mereka bilang? Pria yang akan kunikahi nanti akan kabur? Cih… yang benar saja! Emosiku secara mendadak meningkat tajam. Oh, jadi lelaki yang tadi kubilang imut itu mau berontak? Begitu caranya? Mempermalukan keluargaku? Mau sok drama? Dan eh, di drama-drama biasanya kan pengantin perempuan yang kabur. Ini kenapa malah pengantin prianya yang mau kabur?

***************

            Alasan saya baca novel ini adalah ketika teman di TL Fb bilang bahwa novel ini bagus dan lucu. Lucu. Satu kata yang sangat menarik minat saya. Maka dimulailah saya membaca novel ini.
            Ide awal penulis patut saya acungi jempol. Karena jarang juga kan kedua mempelai kabur ketika hari H pernikahan mereka berdua. Pakai insiden dikejar-kejar bodyguard lagi. Makin konyol dan menarik minat saya. Pertengkaran mereka berdua di awal pun sangat saya nikmati. Aksi jual mahal tokoh Aira dan semangat Aga untuk menaklukan istrinya pun patut diacungi jempol. Hingga akhirnya Aira jatuh pada pesona Aga, maka berakhir pula minat saya membaca novel ini.
            Bagi saya novel ini bagus di awal saja. Selebihnya saya kurang suka dan malah membencinya. Saya yang awalnya simpatik dengan tokoh Aga tiba-tiba menjadi membencinya ketika masa lalu Aga mulai terungkap. Saya bukannya sok suci atau apa, hanya saja pemilihan penulis yang seperti itu membuat saya sebal. Cerita di novel ini menjadi terlalu mengada-ada dan serba dipaksakan.
            Sayang sekali padahal cerita di awal sangat menarik. Padahal banyak juga yang suka novel ini. Selera pembaca memang tidak semua sama. Novel ini memang gagal saya sukai tapi bukan berarti pembaca yang lain akan punya pikiran seperti saya. Selamat membaca.


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com