Minggu, 31 Juli 2016

[Review] Hijabers in Love

0


Judul : Hijabers in Love
Pengarang : Oka Aurora
Tahun Terbit : Cetakan I, Juli 2014
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 224 hal
Kategori : Romance, Young Adult, Religius
Harga : Rp. 45.000,-
ISBN : 978-602-03-0702-2
Rating : 4/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi @iJakarta

            Jatuh hati itu nggak salah. Karena artinya kamu masih punya hati.
Annisa gadis remaja yang baru pertama kali jatuh cinta. Tapi ia jatuh cinta pada Ketua ROHIS sekolah, Ananda namanya. Annisa yang tomboi dan senang main basket tiba-tiba memutuskan berhijab dan ikut ROHIS demi Ananda.
Namun, Ananda seperti tak menyadari perhatian Annisa padanya. Pemuda itu malah bersikap lebih ramah pada Jelita, sahabat karib Annisa, gadis berhijab yang pendiam, lembut, dan senang membaca. Dalam bayangan Annisa, gadis salihah seperti Jelita-lah yang akan disukai oleh Ananda. Suatu hari, tanpa sengaja Annisa membaca puisi buatan Jelita dan mendapati bahwa diam-diam Jelita juga mencintai Ananda. Annisa pun dilema. Apakah ia harus menjaga persahabatannya dengan Jelita, atau mengungkapkan perasaannya kepada Ananda?
Cinta remaja. Cinta gadis berhijab. Cinta yang tak bisa berharap apa-apa.
“Kamu harus bisa menyatakan cintamu tanpa berharap apa-apa. Karena itulah yang dilakukan oleh Tuhan SETIAP saat.”

********

            Ah, sama sekali tidak saya sangka akan sangat menyukai novel ini.
            Saat ini sedang lumayan booming mengadaptasi film ke dalam bentuk tulisan. Walau biasanya sebaliknya. Tapi, penulis local sedang sangat menyukai adaptasi film ke novel. Salah satunya adalah buku ini. Genre novel ini sangat jelas terlihat dari kover bukunya, remaja. Kisah cinta masa putih abu-abu. Dan, sesuai judulnya juga novel ini adalah novel islami.
            Seperti yang sudah saya katakan karena novel islami, tentunya tidak ada percintaan ala remaja saat ini yaitu, pacaran. Walau novel ini memang masih bercerita tentang sekelumit remaja yang galau karena masalah cinta. Membaca novel ini juga mengingatkan saya akan masa-masa SMA. Mengingatkan tentang teman saya yang anak rohis. Saya bukan anggota rohis, tapi sedikit banyak tahu tentang rohis.
            Tokoh utama novel ini adalah Annisa. Murid baru yang jatuh cinta pada anak rohis. Demi dekat dengan sang pujaan hati, Annisa pun akhirnya masuk organisasi Rohis dan pakai jilbab. Annisa sangat menyukai Ananda. Sayangnya Ananda lebih dekat dengan sahabatnya yang lebih kalem. Kecemburuan membuat hubungan Annisa dengan sahabatnya retak.
            Klise banget sebenarnya. Kisah cinta segitiga. Bedanya yak arena ini novel islami itu. Perubahan Annisa kea rah yang lebih sangat terasa. Dari Annisa yang tomboy berubah ke Annisa yang kalem. Jujur, karena saya belum menonton filmnya saya belum bisa membandingkan. Karena di kover bukunya ada cewek yang duduk dengan tidak sopan. Yang pastinya itu Annisa. Tapi, di novel kelakuan Annisa tidak separah itu deh. Kover buku ini terlalu berlebihan.
            Dan, ada satu hal dalam novel ini yang membuat saya sebal. Adalah masalah memakai jilbab. Di sini diceritakan kegalauan Annisa yang ingin buka kerudung karena alasan dirinya memakai kerudung tidak dari hati. Melainkan ingin menarik perhatian Ananda. Yang membuat saya sebel adalah tidak adanya ketegasan dari orang-orang di sekitar Annisa. Apa susahnya sih bilang memakai kerudung itu wajib hukumnya? Sudah jelas kok larangan membuka aurat bagi perempuan. Sama jelasnya larangan memakan daging babi/meminum khamar. Lalu, dimana letak bukan pemaksaannya? Kalau bukan tuntunan agama buat apa dilakukan? Kalau nggak dipaksa emang bakalan mau pakai kerudung? Bagi saya pribadi mau dengan alasan terpaksa, dipaksa atau apa pun selama hal itu menuju tuntunan agama nggak masalah, deh. Saya sebel kalau ada yang bilang jangan dengan paksaan ketika menyuruh seseorang pakai kerudung. Lah, situ kalau pakai baju dines kerja nggak dipaksa si bos? Emang berani ngelanggar dengan resiko bakal dipecat? Nggak, kan? Makanya suka sebel kalau ada yang ribet ngomongin masalah jilbab ini. Nggak kepengin nutup aurat ya simple aja jangan beragama Islam.
            Terlepas dari luapan emosi saya tadi, novel ini sangat saya rekomendasikan. Khususnya bagi para ababil yang sering banget galau tentang masalah percintaan. Untuk saya juga sih sebenarnya. lol
            Selamat membaca dan dibuat kesengsem sama kegalauan Ananda.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com