Minggu, 31 Juli 2016

[Review] Kata dalam Kotak Kaca

0

Judul : Kata dalam Kotak Kaca
Pengarang : Pia Devina
Tahun Terbit : Cetakan I, Agustus 2015
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman : 184 hal
Kategori : Romance, Young Adult,
Harga : Rp. 45.000,-
ISBN : 978-602-03-1868-4
Rating : 3/5
Bisa dibaca secara gratis melalui aplikasi @iJakarta

            Renjana Adinia merasa sudah mengambil keputusan sangat tepat: bekerja di Thailand demi menjaga jarak dengan Pandu, sahabat sekaligus laki-laki yang dicintainya dalam diam.
Namun takdir berkata lain, ayahnya yang sakit mengharuskannya pulang ke Jakarta. Hati Jana bergejolak. Kepulangan itu membuatnya harus menyaksikan pernikahan Pandu dan Tiara yang akan berlangsung tidak lama lagi.
Di antara dilema dalam hatinya, mantan kekasihnya, Angga, muncul kembali dalam hidup Jana, mengulurkan tangan saat dia patah hati. Akankah hati Jana bisa mencintai Angga lagi? Atau justru semakin terbelenggu karena Pandu yang sudah memilih Tiara?

********

            Inti dari novel ini jatuh cinta pada sahabat sendiri. Membaca novel ini entah mengapa mengingatkan saya pada teman laki-laki saya yang dikenal sejak SMP. Walau minus momen jatuh cintanya. Melihat kedekatan Jana dan Pandu mungkin yang mengingatkan saya. Kami memang tidak terlalu dekat, tapi setiap ketemu kami selalu bertukar cerita yang bisa menghabiskan waktu berjam-jam.
            Saya sangat menikmati membaca novel ini. Walau ceritanya berputar pada kegalauan perasaan Jana pada Pandu. Saya setuju dengan keputusan Jana untuk menjauh dari Pandu. Jana berharap dengan kepergiannya, perasaan pada Pandu juga ikut pergi. Nyatanya tidak. Jana samasekali belum bisa melupakan Pandu.
            Kepulangan Jana pun menambah deretan kegalauannya semakin menjadi-jadi. Selain karena terpaksa pulang ketika ayahnya jatuh sakit, Jana mencoba meminimalisir pertemuannya dengan Pandu sebelum Pandu sah menjadi milik orang lain. Yup, Pandu sudah ada yang punya. Sebentar lagi akan menikah lagi. Dari awal sampai akhir penulis begitu baik dalam menggambarkan betapa Jana mengekang perasaannya pada Pandu. Saya pribadi turut prihatin dengan Jana. Dan, saya sama sekali tidak simpatik pada tokoh Pandu. Entahlah, sampai menjelang akhir pun saya tidak bisa menyukai tokoh Pandu. Dari awal saya dibuat kebingungan dengan Pandu ini. Perasaan Pandu tidak pernah terlihat seandainya dia memang peduli—dalam artian cinta sama Jana. Blank. Ditambah akhir yang memang sudah tertebak dari awal, penulis terlalu terburu-buru. Seakan-akan jatah halamannya keburu habis hingga penulis kebingunggan untuk mendapatkan akhir yang lebih baik.
            Secara keseluruhan saya sangat menyukai novel ini. Saya pun penasaran ingin membaca novel-novel lain karya penulis. Semoga saja lain waktu bisa berjodoh kembali. Jangan lupa untuk menyempatkan waktu membaca novel ini. Recommended. Selamat Membaca.


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com