Sabtu, 29 Oktober 2016

[Review] Telaga Rindu

0



Judul Buku : Telaga Rindu
Penulis : Netty Virgiantini
Penerbit : Grasindo
Tebal : 162 Halaman
Terbit : April 2014
Bisa dibaca secara gratis di apliksi iJakarta

Setelah tiga bulan lamanya pergi tanpa kabar dan alasan yang jelas, Dipa tiba-tiba menghubungi Nala. Ia berjanji untuk datang menemui Nala di suatu tempat yang telah mengukir kenangan indah mereka berdua ketika menautkan hati.
Dalam suasana syahdu Telaga Sarangan, sepanjang hari Nala terbelenggu rasa resah dan gelisah. Menanti-nantikan saat ia dapat melihat kembali sosok yang selalu membayangi hari-harinya, dalam belitan rasa rindu yang selama ini coba diredamnya dalam diam.
Entah mengapa, tiba-tiba ada ragu yang terasa mengganggu. Menyelinap begitu saja bercampur keresahan dan kegundahan. Dalam luapan rasa suka yang sempat mencerahkan hati Nala, ada satu pertanyaan serupa firasat yang mengusik batinnya, sampai waktu menjelang tengah malam tiba.
Apakah Dipa akan menepati janjinya…?

*******

Perasaan saya ketika membaca buku ini adalah novel rasa cerpen. Habis mau bagaimana lagi. Buku ini sangat tipis. Konflik yang digalih pun sangat sedikit. Membuat saya teringat betapa dulu saya sangat menyukai membaca cerpen-cerpen di majalah.
Buku ini berkisah mengenai Nala dan Dipa. Dua remaja yang menjalin kasih namun takdir berkata lain ketika Dipa harus pindah karena masalah orangtuanya. Nala yang bersedih bertanya-tanya mengapa Dipa begitu tega tidak memberi kabar pada dirinya. Padahal dirinya sangat merindukan kebersamaan mereka berdua. Nala juga ingin kepastian tentang hubungan mereka berdua. Hingga akhirnya Dipa meminta dirinya untuk bertemu. Nala yang begitu gembira menyetujui ajakan Dipa. Pertemuan yang sangat dinanti oleh keduanya. Pertemuan yang akan membuat rindu mereka akhirnya berakhir.
Karena dari awal diceritakan betapa Nala patah hati setelah kepergian Dipa suasana yang dibangun penulis penuh dengan kesedihan. Saya yang membacanya pun ikut sedih seperti Nala. Dan ikut bergembira pula ketika akhirnya mereka berdua akan bertemu.
Buku ini mengambil alur maju mundur. Karena pemilihan alur seperti ini lah membuat saya kebingungan di awal. Saya bertanya-tanya mengapa Nala selalu bersedih tentang Dipa. Alasan Dipa menjauh. Di kepala saya sudah terjalin skenario terburuk tentang sifat-sifat jelek Dipa. Cowok seperti apa yang tega meninggalkan pacarnya. Namun, kenyataan yang terjadi bukan seperti itu.
Walau saya sempat menebak-nebak akhir yanh diberikan penulis, saya cukup dikejutkan dan terhipnotis. Ah, akhir yang seperti itu memang lebih cocok seperti judul novel ini.
Well, bacaan yang sangat menarik dan menghibur. Selamat membaca.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com