Sabtu, 31 Desember 2016

[Review] Love in Montreal

0





Judul : Love In Montreal
Penulis Arumi Ekowati
Penerbit : PT GPU
Tahun Terbit : Cetakan I, November 2016
Tebal : 240 Halaman
ISBN : 9786020334608






Montreal. Di sinilah Maghali Tifana Safri, perancang baju asal Solo yang mulai bersinar namanya, mendapat kesempatan melanjutkan studi. Ujian berupa teror dari sekelompok orang hampir merontokkan sikap toleran Maghali, kalau saja Kai Sangatta Reeves tidak muncul menyelamatkannya. Rupawan, cerdas, berhati emas. Model sekaligus dokter dan relawan. Pesona Kai begitu kuat, tapi Maghali sadar dia tak boleh terlena karena lelaki itu berada di kutub yang berbeda.
Ujian lain datang dalam bentuk gadis cantik bernama Isabelle. Model pirang yang memeragakan baju-baju rancangan Maghali ini meminta bantuan untuk lari dari jerat cinta sesama dan pemberitaan miring tentang masa lalunya. Seolah belum cukup pelik, Maghali kembali diuji kala Kai yang dirundung duka melabuhkan rasa resah pada dirinya, membuat gadis ini makin sulit memendam rasa. Kesadaran Maghali baru pulih kala melihat Isabelle mendekati Kai. Susah payah hatinya mengakui, keduanya lebih cocok menjadi pasangan karena sama-sama rupawan dan tak ada halangan mengadang.
Ketika masa tinggalnya di Montreal berakhir, Maghali mengira selesai pula siksaannya menahan rasa pada Kai. Tapi pada satu hari sakral di Tanah Air, Kai tiba-tiba muncul. Akankah terbentang masa depan untuk keduanya, ataukah mereka harus puas dengan sepotong episode penutup?


*****

Sejak melihat kover Love in Montreal membuat saya jatuh cinta dan bersemangat membaca cerita tentang Maghali. Maghali yang patah hati karena Zach lebih memilih kakaknya, mencoba untuk menata hati pergi ke Montreal, Kanada. Selain kover, saya jatuh cinta dengan Kai. Pemilihan nama yang membuat saya jatuh cinta. Padahal saya belum tahu akan seperti apa tokoh Kai digambarkan. Setelah tahu, makin jatuh cinta. Dokter muda, tampan, mempunyai pekerjaan sampingan sebagai model, ah makin komplit keunggulan yang dipunya Kai.
Di sini Maghali berasa kemakan sendiri oleh omongannya yang benci sekali dengan pria yang berprofesi sebagai model. Maklum, bukan hal-hal baik yang terjadi pada Maghali, semacam trauma.
Dari ke-3 seri yang sudah saya baca, cerita Maghali yang saya sukai. Bagaiamana tida? Cerita difokuskan pada Kai dan Maghali. Interaksi mereka berdua juga banyak banget. Pokoknya banyak hal-hal manis yang dilakukan Kai membuat saya meleleh.
Rintangn cinta mereka berdua sudah jelas sih. Masalah agama. Saya suka sekali penyelesaian penulis di akhir. Terasa realistis dan bikin kepengin! Ah, Kai. Kamu sudah bikin mabuk kepayang.

0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com