Jumat, 08 Desember 2017

[Review] 11 Jejak Cinta



Judul : 11 Jejak Cinta
Penulis : Charon dan 10 penulis Teenlit lainnya
Tahun Terbit : Cetakan I,r 2015
Penerbit : GPU
ISBN : 978-602-03-1613-0

Penyesalan, penolakan, perpisahan memberi jejak kepedihan akibat cinta. Namun kisah kehilangan tidak pernah menyurutkan rasa. Takdir cinta yang ambigu tidak pernah membuat kita ragu.
Hening dalam bahagia. Mencecap rasa menikmati suka. Kadang kita menemukan cinta ketika tak mengindahkan keberadaannya. Apakah cinta hanya fatamorgana ataukah dia meninggalkan jejak dalam hai kita?
Ke-11 pengarang Teenlit GPU lintas generasi mempersembahkan cinta mereka untuk para penggemar melalui kumpulan cerpen ini.
11 Jejak Cinta menyuguhkan beragam rasa dan tema kisah remaja yang menyentuh hati. Selamat menyusuri jejak-jejak cinta yang tertinggal di buku ini!

******

Salah satu yang seringnya saya hindari adalah membaca cerpen. Bukan dalam hal yang jelek sebenarnya, hanya saja kadang saya terlalu terbawa suasana dan selalu tidak puas jika cerita yang dibaca cepat tamat. Daripada bikin baper saya lebih memilih untuk menghindar.
Tapi, terkadang membaca cerpen itu sebagai obat penghilang rasa bosan. Membaca cerpen membuat saya tidak banyak berpikir karena kesederhanaan isi cerita. Dan, keungulan dari cerpen adalah saya tidak perlu terlalu lama membacanya.
11 tahun teenlit mengembangkan sayapnya. Karena buku ini terbit tahun 2015 berarti sekarang sudah 13 tahun. Benar-benar seumur remaja. Sama halnya dengan seluruh remaja Indonesia, saya pun besar dengan membaca novel teenlit. Walau memang dulu waktu zaman sekolah saya tidak terlalu sering membaca novel, tapi karena pilihan novel di rental adalah novel teenlit mau tidak mau saya pun ikut membacanya. Yang saya sukai membaca novel teenlit adalah tema yang ringan dan cerita manis masa-masa remaja.
Kebetulan isi cerpen buku ini ditulis oleh penulit teenlit kawakan GPU. Sudah bisa dipastikan bahwa cerita novel ini bagus dan berbobot.
Dari ke-11 cerita yang ada yang paling membekas adalah cerpen :
1. Bekal Istimewa untuk Pangeran by Primadonna Angela
Manis. Hanya itu satu kata yang bisa saya berikan. Saya suka sekali. Baper maksimal pokoknya. Saya paling suka tulisan Mbak Donna yang bergenre teenlit. Selama membaca tulisannya saya tidak pernah kecewa. Selalu menyenangkan.

2. Untukmu Sahabat by Shandy Tan
Saya selalu jatuh cinta setelah membaca cerpen Shandy Tan. Pertama kali berjumpa dengan karyanya adalah ketika membaca cerpen Autumn Once More. Saya agak lupa sudah pernah belum membaca karya utuhnya. Tapi menurutku Shandy Tan super jago ketika membuat cerpen. Bagian surat yang ditulis Kikan untuk sahabatnya adalah bagian paling sedih di buku ini.

3. Kecelakaan by Lexie Xu
Menurutku, Kalex ini paling jago ketika menulis cerita bertema horor. Makanya saya tidak heran ketika membaca cerpen Kalex masih terasa unsur tegangnya. Walau cerpen yang ditulis Kalex beda jauh dengan karya yang selama ini sudah diterbitkan. Cerpen ini juga menurutku bisa dijadikan buku tersendiri, mengingat kemisteriusan tokoh David. Bukannya takut, saya malah kesengsem sama David. lol

Hanya 3 cerpen saja yang membekas di hati. Walau sebenarnya yang lain pun ceritanya tidak kalah keren. Ada juga cerpen First Girl by Luna Torashyngu yang ternyata adalah cuplikan novel terbaru Luna saat itu. Saya memang belum membaca First Girl, tapi ketika membaca cerpen ini saya merasa familier. Dan benar saja.
Ah, rasanya sehabis menamatkan cerpen ini saya kepengin lanjut membaca cerpen lainnya. Karena sangat jarang bertemu cerita yang asik ketika membaca cerpen. Bacaan yang sayang untuk dilewatkan, selamat membaca.





0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)