Kamis, 07 Desember 2017

[Review] Forever Monday



Judul: Forever Monday
Penulis: Ruth Priscilia Angelina
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1006-0
Tebal Buku: 320 halaman
Tahun Terbit: 2014
Genre: Metropop, Drama, Romance



Ingga akhirnya mendapatkan hari senin untuk menjadi pacar Eras, playboy yang punya begitu banyak pacar, satu gadis untuk satu hari. Sampai Ingga bertemu Kale, playboy lainnya yang berparas tampan.
Kale mengubah hidup Ingga, memberikan warna di hari-hari kelam gadis itu, mengajarinya bagaimana bersenang-senang dan bagaimana menyayangi dirinya sendiri. Kale membuat hati Ingga jungkir balik, membuat dunia gadis itu porak poranda dengan segala kasih sayangnya yang aneh.
Namun itu bukan berarti Ingga telah berpaling dari Eras. Gadis itu tetap mencintai Eras. Bahkan sampai Kale memintanya secara resmi untuk menjadi pacarnya, Ingga tetap mempertahankan posisinya sebagai pacar hari Senin-nya Eras.
Hari-hari bergulir, di samping kisah cinta yang rumit, fakta demi fakta bermunculan. Fakta bahwa Eras dan Kale dulu adalah sahabat dekat. Dendam lama yang disimpan rapi selama bertahun-tahun kini menuntut pembalasan. Pembalasan yang akan menghancurkan hidup Ingga dan orang-orang yang disayanginya.

*******

Sejujurnya, saya tidak pernah menyukai cerita yang membuat depresi ketika membacanya. Saya hanya kebetulan menyukai pemilihan judul yang unik dan membuat saya bertanya-tanya akan bagaimana jadinya cerita tentang seorang pria yang mempunyai pacar berbeda dalam seminggu. Yang saya harapkan hanya sebuah cerita comedy-romance yang berisi playboy cap kadal tobat ketika bertemu cinta sejatinya. But no, isi buku ini jauh lebih kelam dari perkiraan saya.
Baik Eras dan Ingga sama-sama punya masa lalu kelam. Ingga yang begitu bahagia menjadi pacar Senin Eras, membuat pertanyaan bermunculan di benak saya. Sehebat apa seorang Eras sampai punya pacar 7 sekaligus. Wow, cerita baru, pikirku.
Saya menanti-nanti sepak terjang Eras dalam menangani pacar-pacarnya. Bagaimana akhirnya Ingga sadar akan kebodohannya mencintai Eras. Dan, bagaimana nantinya Eras sadar bahwa Ingga satu-satunya gadis yang dicintainya. Pola pikir saya sederhana banget ya, gampang di suguhin cerita cinta klasik begitu. lol.
Ya, kalau memang Forever Monday sesuai bayanganku. Saya justru merasa tertipu. Cerita mereka berdua sangat kelam. Hampir membuat saya frustasasi. Dan jujur membuat saya lelah membacanya. Mau bagaimana lagi? Eras dan Ingga ini hanyalah jiwa-jiwa kesepian. Mereka berdua hanya ingin dicintai tapi memilih cara yang salah. Menyedihkan, bukan?
Kehadiran tokoh Kale memang menyelamatkan kesuraman kisah mereka berdua. Kale yang tiba-tiba hadir dalam kehidupan Ingga yang semula ingin membalaskan dendam masa lalu. Saya pikir makin suram saja hidup Ingga ini sampai kedatangan seseorang untuk balas dendam padanya. Untungnya, penulis punya rencana lain tentang Kale. 
Yah, dibanding dengan semua tokoh suram yang muncul saya lebih jatuh cinta pada Kale. Hanya dia seorang yang normal di antara semuanya. Membuat buku ini lebih hidup dan berwarna.
Saya nggak bisa bilang menyukai buku ini. Karena dari awal saya tidak pernah bisa menyukai Eras. Eras terlalu keras pada dirinya, hingga tidak membiarkan mengenal apa cinta itu sebenarnya. Bagi yang menyukai cerita suram dan depresi cerita ini sangat cocok. Selamat membaca. 


0 komentar:

Posting Komentar

Jangan segan buat ngasih komen ya :)